.....KEHAMILAN ADALAH SUATU ANUGRAH UNTUK ITU HARUS DISELAMATKAN......

Rabu, 06 April 2011

BAGAIMANAKAH SIKAP REMAJA PUTRI TERHADAP KEHAMILAN PRANIKAH

Kehamilan merupakan Anugerah Tuhan yang sangat diharapkan bagi suatu keluarga untuk meneruskan garis keturunannya . Akan tetapi bila kehamilan tersebut terjadi pada remaja di luar perkawinan tentu akan menimbulkan permasalahan besar .
Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja makin meningkat dan menjadi problem yang kompleks . Terdapat dua faktor yang mendasari perilaku seks pada remaja : pertama , harapan untuk kawin dalam usia relative muda ( 20 tahun ) dan kedua , makin derasnya arus informasi yang dapat menimbulkan rangsangan seksual remaja terutama remaja di daerah perkotaan yang mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks pranikah di mana pada akhirnya memberikan dampak pada terjadinya hubungan seks dan kehamilan di luar perkawinan pada remaja .
Pada akhirnya masalah kehamilan remaja mempengaruhi diri remaja itu sendiri , dari masyarakat mereka mendapat cap telah berperilaku di luar norma dan nilai – nilai yang wajar . Sehingga memberikan konflik bagi mereka seperti masalah putus sekolah , psikologis , ekonomi , dan masalah dengan keluarga serta masyarakat sekitarnya (Manuaba, 1998 : 26 ) .

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat fisik seksual dnan psikososial seseorang dalam melakukan fungsi melanjutkan keturunan .
Fungsi melanjutkan keturunan ini diawali pada masa remaja awal , yaitu terjadi kematangan fisik seksual yang disebut masa pubertas atau masa akil baligh . Pada masa ini selain terjadi perubahan fisik dan organ seks juga disertai munculnya dorongan seksual . Atas dasar dua macam perubahan yang dialami remaja tersebut, remaja perlu memahami perubahan fisik seksual yang dialaminya dan menerima konskuensi atas perubahan tersebut .
Remaja dapat mengalami perubahan prilaku kearah negative akibat pengaruh teman dan lingkungan misalnya menjadi pecandu obat terlarang,minuman keras dan pergaulan bebas. Untuk tetap bisa diterima sebagai anggota kelompok seringkali remaja dituntut harus mau memperlihatkan,bahwa dia mampu melakukan apa yang juga dilakukan teman-temannya (BKKBN 1998:140)
Menurut data program KRR ( Kesehatan Reproduksi Remaja ) di Puskesmas Teguhan pada tahun 2009 sampai 2010 telah menagani 33 kelompok binaan remaja yaitu Remaja Masjid 2 kelompok, Pondok Pesantren 1 kelompok, SMK 1 kelompok ,SMP 3 kelompok, SD murid kelas 5 dan 6 terdiri dari 27 kelompok yang masing – masing telah diberi penyuluhan tentang kesehatan reprodoksi. menurut data informal dan opini yang sedang berkembang di masyarakat dalam kurun waktu 2 tahun terakhir yaitu tahun 2009sampai dengan tahun 2010 telah terjadi 6 kasus (yang dilaporkan) drop out sekolah akibat kehamilan yang tidak dikehendaki yang juga mengakibatkan dampak sosial .
1.Remaja
1 . Pengertian
Menrut WHO , remaja adalah suatu masa di mana individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda – tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kemetanagn seksual ; individu mengalami perkembanagn psikologik dan pola identifikasi dari kanak – kanak menjadi dewasa terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan yang relatif lebih mandiri ( Sarwono , 2002 ) .
2 . Pembagian Masa Remaja
Menurut Rahayu ( 1998 ) masa remaja dibagi menjadi 3 macam , yaitu :
1 . Masa remaja awal ( 12 – 15 tahun )
2 . Masa remaja pertengahan ( 15 – 18 tahun )
3 . Masa remaja akhir ( 18 – 21 tahun )
3 . Tugas Perkembangan Remaja ( 12 – 18 tahun )
1 . Perkembangan aspek – aspek biologis
2 . Menerima peranan dewasa dari orang tua dan atau orang
dewasa lain
3 . Mendapatkan pandangan hidup sendiri
4 . Merealisasikan suatu identitasa sendiri dan dapat mengadakan
partisipasi dalam kebudayaan mereka sendiri
( Rahayu , 1998 : 261 ) .
2.Sikap
1. Pengertian
Sikap adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek . Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat , tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dan perilaku yang tertutup (Notoatmodjo , 1997 ) .
Sikap adalah perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian / pendapat / keyakinan ( Poerwodarminto , 1989 ) .
Sikap adalah kecenderungan subyek dalam menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian obyek itu sebagai obyek yang berharga ( baik ) atau tidak berharga ( tidak baik ) ( Winkel , 1986 ) .
2. Komponen Pokok Sikap
Allport ( 1954 ) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok , yakni :
1 . Kepercayaan ( keyakinan ) , ide dan konsep terhadap suatu
obyek
2 . Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu
obyek
3 . Kecenderungan untuk bertindak ( trend a behave )
Ketga komponen ini secara bersama – sama membentuk sikap yang utuh ( total attitude ) . Dalam penentuan sikap yang utuh ini , pengetahuan , berfikir , keyakinan , dan emosi memegang peranan penting ( Notoatmodjo , 1997 ) .
Kepercayaan dan nilai – nilai seseorang sangat mempengaruhi sikap apa yang akan diambil pada suatu peristiwa tertentu ( Ellis , Gates dan Kenworthy , 200 : 76 ) .
3. Tingkatan Sikap
seperti halnya dengan pengetahuan , sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan , yakni :
1 . Menerima ( Receiving )
Menerima diartikan bahwa orang ( subyek ) mau dan memperlihatkan stimulus yang diberikan ( obyek ) .
2 . Merespons ( Responding )
Memberikan jawaban apabila ditanya , mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberiakan adalah suatu indikasi dari sikap.
3 . Menghargai ( Valuing )
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga .
4 . Bertanggung jawab ( Responsible )
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi .
Pengukuran sikap dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung . Secara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu obyek
( Notoatmodjo , 1997 ) .

4. Interaksi Komponen – komponen Sikap
Para ahli psikologi sosial beranggapan bahwa ketiga komponen sikap adalah selaras dan konsisten , karena bila dihadapkan dengan satu obyek sikap yang sama , maka ketiga komponen itu harus mempolakan arah sikap yang seragam . Sikap ekstrim ( sangat setuju dan sangat tidak setuju ) biasanya juga tidak mudah diubah ( Azwar , 2000 ) .
5. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap
1 . Pengalaman pribadi
2 . Pengaruh orang lain yang dianggap penting ( orang tua , orang
yang status sosialnya l tinggi , teman dekat , guru , isteri / suami dll ) .
3 . Pengaruh kebudayaan
4 . Media massa
5 . Lembaga pendidikan dan lembaga agama ( meletakkan dasar
pengertian dan konsep moral diri individu ) .
6 . Pengaruh faktor emosional ( misalnya prasangka )
( Azwar , 2000 ) .
6. Macam – macam Sikap
1 . Sikap sosial : dinyatakan oleh individu dan kelompok
2 . Sikap individual : dimiliki secara individual .
Sikap individual terbagi 2 ( Vitalis , 2001 ) , yaitu :
1 . Sikap positif : sikap menunjukkan / memperlihatkan menerima ,
mengakui , menyetujui , dan melaksanakan norma – norma yang
berlaku di mana individu itu berada .
2 . Sikap negatif : sikap menunjukkan , memperlihatkan penolakan
( tidak menyetujui ) teradap norma – norma yang berlaku di
mana individu itu berada .

. Konsep Kehamilan
1 . Pengertian Konsepsi ( pembuahan )
Konsepsi adalah pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa atau fertilasi dan membentuk zigot (Manuaba 1998 : 99 )
Konsepsi adalah persenyawaan antara sel telur ( ovum ) dan sel mani
( spermatozoa ) yang biasanya terjadi dalam ampulla tubae yang selanjutnya disebut Zygote ( Bagian obstetric dan Ginekologi FK UNPAD Bandung 1983 : 100 ) .
2 . 2 . 2 . Proses Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
• Ovulasi pelepasan ovum
• Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
• Terjadi konsepsi + pertumbuhan zigot
• Terjadi Nidasi ( Implantasi ) pada uterus
• Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aferm .(Manuaba 1998 : 95).
2. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi system
hormonal yang kompleks (Manuaba 1998 : 95 ) .
Ovulasi adalah keluarnya sel telur dari folikel de Graaf dan pecahnya follikel de Graaf ( Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD Bandung 1983 : 80 ) .
3 Masa Subur
Dari segi ilmu kebidanan , titik puncak kesuburan sebenarnya terjadi pada hari ke-14 sebelum haid berikutnya . Tapi karena haid berikutnya sering kali tidak sama pada setiap wanita , maka masa subur diambil perkiraan 3 – 5 hari sebelum dan sesudah hari ke – 14 tersebut . Jadi kurang lebih 10 hari di tengah – tengah siklus antara 2 periode haid
( BKKBN 1998 : 2 0 ) .
4 . Masa Reproduksi Yang Baik
Masa reproduksi sehat yang dianjurkan , adalah saat berada pada umur 20 – 30 tahun . Pada saat itu wanita berada pada keadaan yang paling baik untuk hamil dan melahirkan anak dengan risiko yang paling rendah . ( BKKBN 1998 : 4 ) .
5. Tanda – tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan pada wanita meliputi :
- Tidak datang haid
- Pusing dan muntah pada pagi hari
- Buah dada membesar dan mulai memproduksi air susu
- Daerah sekitar putting susu menjadi agak gelap
- Perut ibu membesar
( BKKBN 1998 : 3 )

3. Kehamilan Pada Remaja
1 . Pengertian
Adalah kehamilan yang terjadi pada usia yang relatif muda
( kurang dari 20 tahun ) (Manuaba 1998 : 26 ) .
2 . Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan Pada Remaja
Terdapat 2 faktor yang mendasari perilaku seks pada remaja :
1 . Harapan untuk kawin dalam usia relatif muda ( 20 tahun ) .
2 . Makin derasnya arus informasi yang dapat menimbulkan
rangsanagn seksual remaja terutama remaja di daerah perkotaan
yang mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks
pranikah . (Manuaba 1998 : 26 ) .
3 . Dampak yang muncul akibat kehamilan di usia remaja
Kehamilan remaja dapat menyebabkan beberapa risiko yang
mengancam jiwa remaja wanita dan bayinya yaitu :
- Keguguran
- Bayi lahir sebelum waktunya ( premature )
- BBLR ( Berat Bayi Lahir Rendah )
- Proses kelahiran dengan penyulit ( persalinan macet dan perdarahan ) yang bisa mengakibatkan kematian pada calon ibu dan bayinya .
Risiko lain dari kehamilan yang tidak diinginkan yaitu :
- Gangguan kejiwaan , seperti rasa ketakutan dan rasa tertekan yang mendalam kadang timbul keinginan bunuh diri .
- Risiko putus sekolah
- Mealakukan pengguguran kandungan yang tidak aman ( secara sembunyi – sembunyi ). ( BKKBN 1998 : 4 )

Pada akhirnya , masalah kehamilan remaja membawa permasalahan yang kompleks di antaranya :
1 . Masalah kesehatan reproduksi
Berbagai penyakit akibat hubungan seks dapat merugikan alat reproduksi , bila saatnya diperlukan untuk hamil normal besar kemungkinan kesehatan reproduksi sudah tidak optimal .
2 . Masalah Psikologis
Rasa takut , kecewa , menyesal , dan rendah diri
3 . Masalah sosial dan ekonomi keluarga
- Putus sekolah , sehingga pendidikan menjadi terlantar
- Putus kerja
- Ketergantungan social ekonomi pada keluarga menimbulkan
stress
4 . Masalah Kebidanan
- Keguguran
- Persalinan premature , BBLR dan kelainan bawaan
- Mudah terjadi infeksi
- Anemia kehamilan
- Keracunan kehamilan
- Risiko kematian ibu yang tinggi (Manuaba 1998 : 27 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar